Labu kuning siapa yang tak mengenalnya, buah yang satu ini sering kita temukan di jenis makanan manis seperti kolak. Namun bukan olahan kolak saja yang bisa kita ciptakan dari makanan yang berbahan dasar buah labu kuning ini, tapi juga hasil karya makanan lainnya yang cukup menggugah selera.
Saat ini saya tidak ingin membahas soal olahan apa saja yang akan kita ciptakan dari sebuah labu kuning ini, saya rasa anda semua sudah cukup faham. Namun kali ini saya ingin mengupas manfaat yang terkandung dari labu kuning yang sering kita jumpai. Labu kuning pada umumnya banyak dibudidayakan di Indonesia, Labu kuning ini memiliki nama latin “ Cucurbita moschata” di beberapa daerah kerap disebutnya dengan “labu paran”. Kalau bahasa Inggrisnya sendiri bernama “ Pumpkin”.
Masyarakat di Amerika sering menggunakannya sebagai atribut “Halloween”, sedang di Indonesia digunakan sebagai tradisi, contohnya saja sebagai menu kolak di bulan ramadhan.
Mengupas Kandungan Gizi Labu Kuning
Labu kuning ini memiliki kandungan gizi yang cukup besar. Berat buah ini bisa mencapai 3-5 kg. Biasanya buah ini memiliki warna hijau dan warna kuning pucat. Buah Labu kuning atau yang berwarna orange memiliki karotenoid yang sangat tinggi. Karotenoid dalam buah labu pada labu sebagian besar memiliki beta karoten.
Tahukah anda betakaroten ini adalah pigmen yang berwarna kuning-orange yang jika dicerna di dalam tubuh kita akan menjadi vitamin A. Fungsinya sendiri antara lain berguna untuk kesehatan mata dan kulit, kekebalan tubuh serta reproduksi. Selain itu zat gizi ini juga memiliki manfaat sebagai antioksidan sehingga mampu mengurangi resiko terjadinya kanker dan juga penyakit jantung.
Labu kuning juga memiliki kandungan Vitamin C yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh, zat besinya berfungsi untuk pembentukan darah, kaliumnya berguna untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit di dalam tubuh serta labu kuning juga mengandung serat yang berfungsi untuk pencernaan tubuh. Cara mengonsumsi labu kuning, anda bisa menjadikannya jus, kemudian diminum cukup sarinya saja, sedangkan ampasnya dibuang. Sebagai campuran kolak, kue, atau bahkan direbus saja rasanya pun juga enak.
Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/
Sabtu, 30 Juni 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar