Ternyata ada banyak bumbu dapur yang tadinya hanya dikenal sebagai penyedap masakan, kini diketahui memiliki fungsi jempolan untuk mengatasi beragam penyakit.
Temukunci merupakan salah satu yang bisa dikatakan cukup menjadi pusat perhatian karena fungsinya yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi penyakit kanker.
Dalam keseharian, banyak ibu-ibu rumah tangga menggunakan Temukunci ini untuk menetralisir purin ketika memasak sayur bayam.
Namun, belakangan ternyata diketahui bahwa Temukunci ternyata tak hanya bermanfaat untuk bumbu dapur saja melainkan memiliki peran sebagai antikanker. Pertanyaannya, adakah landasan ilmiah atau kerangka akademik yang bisa dijadikan sebagai legitimasi untuk mengungkap fakta sebenarnya tentang Temukunci ini?
Dalam sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh ilmuwan dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya, Dr Sukardiman bisa menjadi landasan untuk menjawab pertanyaan di atas.
Dalam penelitiannya, Sukardiman menggunakan mencit yang mengidap kanker karena telah disuntikkan zat karsinogenik alias penyebab kanker. Kemudian, Sukardiman mengelompokkan mencit-mencit tersebut ke dalam 4 kelompok di mana kelompok ke-1 sebagai kontrol, kelompok ke-2 diberikan isolate murni pinostrobin dari Temukunci sebanyak 20 mg/kg bobot tubuh, kelompok ke-3 dengan dosis pinostrobin 40 mg/kg bobot tubuh, dan kelompok ke-4 diberikan senyawa antikanker.
Bagaimana hasilnya? Mencit pada kelompok ke-3 yang diberikan pinostrobin lebih banyak menunjukkan sel kankernya tidak berkembang biak bahkan perkembangannya terhambat sampai 80%. Hal itu menandakan bahwa Temukunci terbukti sangat bermanfaat untuk antikanker. Pinostrobin yang terkandung dalam Temukunci itulah yang paling ampuh dalam melawan perkembangbiakan sel kanker secara efektif dalam tubuh. Cara kerja dari pinostrobin ini adalah dengan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Senyawa Antioksidan Dalam Temukunci
Pinostrobin yang terkandung di dalam Temukunci merupakan senyawa antioksidan yang berperan penting dalam menangkal zat radikal bebas yang menjadi penyebab kanker. Radikal bebas sendiri merupakan molekul, atom ataupun kelompok atom yang tidak berpasangan.
Radikal bebas tersebut sangat berbahaya kalau jumlahnya lebih banyak dibandingkan senyawa antioksidan dalam tubuh. Akibatnya, radikal bebas terutama yang bersifat elektrofil menyerang tubuh dan merusak DNA sehingga kanker menyerang.
Oleh sebab itu, sistem imun harus benar-benar terjaga dengan baik karena merupakan benteng pertahanan dalam tubuh terhadap serangan berbagai penyakit. Sistem imun merupakan penjaga keseimbangan komponen tubuh dengan cara membersihkan sel-sel yang mati. Sistem imun dalam tubuh ini akan “meronda” ke seluruh bagian tubuh sehingga ketika ditemukan sel tubuh yang bermutasi-memicu kanker-sistem imun ini akan membinasakannya.
Pinostrobin yang terkandung di dalam Temukunci juga memiliki memiliki kemampuan dalam menghambat kinerja enzim topoisomerase 1 yang biasanya meningkat ketika terjadi kanker. Dengan adanya pinostrobin, maka penambahan jumlah topoisomerase ini menjadi terhambat.
Caranya dengan menghambat transkripsi DNA. Sedangkan aktivitas kerja enzim dihambat dengan cara mengeluarkan zat yang akan mengikat enzim. Akibatnya, sel kanker mati. Dengan demikian rutin mengonsumsi Temukunci tokcer mengatasi kanker. Bagi konsumen sehat, kebiasaan meminum rebusan kerabat jahe itu mujarab mencegah serangan kanker.
Temukunci juga tak hanya mengandung pinostrobin. Temukunci juga mengandung minyak atsiri yang memiliki komponen utama yang terdiri dari geranial, neral, kamfora, zingiberen, d-pinen, kamfen, d-borneol, geraniol, osimen, serta miristin.
Khasiat minyak atsiri pada Temukunci serupa dengan kerabatnya, temulawak dan kunyit. Kandungan atsiri pada ketiganya terbukti memiliki banyak manfaat. Sayangnya, penelitian Temukunci belum sampai pada tahap uji klinis sehingga dosis untuk manusia belum diketahui.
Sumber : http://www.deherba.com/
Selasa, 31 Juli 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar