Bambu merupakan jenis tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia. Sayangnya, pemanfaatan tanaman bambu belumlah maksimal, yakni sebatas batang serta tunasnya saja. Sementara daun bambu hanya dijadikan sebagai pembungkus makanan tradisional seperti lepet.
Padahal di China, daun bambu dimanfaatkan sebagai ramuan obat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti meredakan batuk, sesak nafas, bahkan mampu mengobati maupun mencegah penyakit jantung, kanker, dan asam urat. Melihat hal tersebut mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mencium peluang bisnis dalam memanfaatkan daun bambu yang mempunyai banyak khasiat untuk kesehatan dan termasuk herbal potensial, yakni dengan dibuat kerupuk.
Adalah Ayu Siti Rochmah, Ade Rakhma Novita Sari, serta Dwi Endah Suryaningtyas menggagas kerupuk daun bambu. Pengolahan menjadi camilan berupa kerupuk merupakan inovasi dalam pengolahan bahan pangan dan salah satu alternatif bentuk pengoptimalan pemanfaatan daun bambu. Produk ini memiliki prospek bisnis yang tinggi karena selama ini belum ada olahan kerupuk daun bambu. Kreativitas ini berhasil memperoleh dana dari Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKMK) 2012.
Menurut Ayu Siti Rochmah, daun bambu mengandung banyak zat aktif, yakni flavonoid, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, sehingga baik untuk menurunkan lemak darah dan kolesterol. “Daun bambu juga bisa menurunkan oksidasi antioksidan atau radikal bebas, sebagai bahan antipenuaan, serta mampu menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular,” ungkap Ayu, seperti disitat dari laman UNY, Selasa (29/5/2012).
Ade Rakhma Novita Sari menjelaskan, jumlah tumbuhan bambu yang melimpah dan daun bambu yang jarang sekali dimanfaatkan menjadi alasan mereka untuk mencoba mengolah daun bambu sebagai camilan sehat agar mudah dikonsumsi. "Kemudian timbul ide untuk mengolah daun bambu menjadi kerupuk yang kami beri nama Kedapring," ujar Ade.
Dwi Endah menyebutkan, bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kerupuk daun bambu, yaitu tepung tapioka 500 gr, tepung terigu 100 gr, garam 25 gr, gula pasir 35 gr, bawang putih 35 gr, kapur sirih satu sendok makan, dan 350 ml air. “Daun yang dibuat untuk kerupuk sebaiknya yang masih muda berwarna hijau. Sebelum diolah, bulu daun bambu harus dibersihkan dengan cara direbus. Kemudian, daun bambu dihaluskan menggunakan blender dengan sedikit campuran air,” katanya menjelaskan.
Cara membuat kerupuk daun bambu, yaitu campurkan tepung tapioka, tepung terigu, bawang putih yang sudah dihaluskan, serta garam dan gula. Kemudian diaduk dengan cairan daun bambu yang sudah diblender dan tambahkan air secukupnya. Adonan diaduk hingga menjadi kalis dan tidak lengket di tangan. Selanjutnya, adonan dicetak secara merata pada besek lalu dikukus sampai benar-benar matang hingga warna adonan menjadi hijau bening.
Adonan yang sudah matang, kemudian dianginkan kurang lebih 12 jam. Setelah mengeras dipotong tipis-tipis dengan ketebalan kurang lebih 2 cm dan dikeringan di bawah sinar matahari. Jika kerupuk mudah patah berarti sudah kering dan siap digoreng. Jadilah, camilan yang enak dan menyehatkan.
Sumber : http://kampus.okezone.com/
Senin, 20 Agustus 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar