Daun dewa (Gynura divaricata) atau dikenal juga dengan nama Beluntas cina merupakan salah satu jenis tanaman obat dan biasanya ditanam dipekarangan. Daun dewa memiliki banyak khasiat dan seluruh bagian tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat.
Ciri-ciri Daun Dewa
Batang muda daun dewa berwarna hijau dengan alur memanjang warna tengguli, bila agak tua bercabang banyak. Daun tunggal, mempunyai tangkai, bentuk bulat telur sampai bulat memanjang. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling. Kedua permukaan daun berambut lembut, warna putih. Warna permukaan daun hijau tua, bagian bawah berwarna hijau muda. Bunga terletak di ujung batang, warna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Mempunyai umbi berwarna ke abu-abuan.
Kandungan Kimia Daun Dewa :
Saponin, Minyak Atsiri, Flavonoid
Sifat Kimiawi dan Efek farmakologis :
Netral, rasanya khas, antikoagulan, mencegah pembekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghantikan perdarahan.
Khasiat Daun Dewa
Sebagai antikoagulan, mencairkan bekuan darah, melancarkan sirkulasi, menghentikan pendarahan, menghilangkan panas, dan membersihkan racun. Untuk mencegah dan mengobati luka terpukul, batuk berdarah, muntah darah, mimisan, penyempitan pembuluh darah, jantung koroner, stroke, infeksi kerongkongan, tidak haid, gigitan binatang berbisa, tulang patah, pendarahan setelah melahirkan, kejang pada anak, kolesterol tinggi, rematik, dan pembengkakan payudara.
Kegunaan Daun dan Umbi
Daun :
Penyembuhan luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan (Batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa.
Umbi :
Menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah (Fraktur),luka terpukul, megobati masuk angin dan perdarahan sehabis melahirkan.
Cara Pemakaian Daun Dewa :
Berikut ini adalah beberapa cara pemakaian Daun Dewa untuk pengobatan :
1. Digigit ular / digigit binatang lain:
Umbi dilumatkan kemudian ditempelkan di tempat kelainan.
2. Kutil:
5 lembar daun dewa dihaluskan, dan dilumurkan pada tempat berkutil, kemudian dibalut. Dilepas keesokan harinya.
3. Luka terpukul, tidak datang haid:
15-30 gram herba direbus atau ditumbuk, diambil airnya, campur dengan arak yang sudah dipanaskan, minum.
4. Perdarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk dan muntah darah:
1 (satu) batang lengkap (15 gram) direbus, minum.
5. Kejang pada anak:
1 batang ditumbuk ambil airnya, dicampur arak, minumkan.
6. Luka terpukul, masuk angin:
6-9 gram umbi segar ditambah arak kuning (wong ciu) secukupnya, kemudian, dipanaskan, minum.
Sumber:
http://www.iptek.net.id/
Gambar:
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/gambar/daundewa.jpg
Senin, 17 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar