Kamis, 16 Juni 2011

Khasiat Alami Temulawak Menumpas segala Jenis Penyakit

0 komentar
Temulawak (Curcuma Xanthoriza) yang beraasl dari famili Zingiberaceae, banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis, termasuk di indonesia. Temulawak dapat tumbuh di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut.

Rimpang temulawak mengandung curcumin yang memiliki khasiat alami sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepatotoksik yang sangat berguna untuk melindungi kesehatan hati (radang hati). Selain itu khasiat alami temulawak mampu mengatasi beberapa penyakit berat lainnya seperti radang empedu, radang ginjal dan batu empedu, dan anti tumor/kanker.

Selain untuk pengobatan, Temulawak juga dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik sekaligus pewarna makanan dan minuman yang aman.

Cara pemakaian temulawak untuk kecantikan dan berbagai jenis penyakit:

Untuk obat yang diminum, gunakan 2 jari rimpang segar, lalu rebus. Cara lain, seduh rimpang yang telah dikeringkan dengan air panas. Untuk pemakaian luar, cuci rimpang sampai bersih, lalu parut. Hasil parutannya dapat digunakan sebagai masker untuk mengobati jerawat dan flek hitam dimuka.

1. Pelancar ASI
Cuci 20g rimpang segar temulawak, lalu parut. Hasil parutannya peras dan saing, lalu ditim sampai mendidih. Setelah dingin, tambahkan 2 sendok makam madu sambil diaduk rata, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore dengan takaran yang sama banyak.

2. Menurunkan kadar kolesterol darah tinggi
Kupas kulit rimpang temulawak segar sebesar 3 jari, lalu parut. Tambahkan 3/4 cangkir air panas dan biarkan mengendap. Setelah dingin, endapannya dibuang dan airnya diminum. Lakukan setiap hari.

3. Hepatitis
Rimpang temulawak segar sebesar 2 jari dikupas kulitnya lalu diparut. Tambahkan air panas sebanyak 1/2 cangkir dan 1 sendok madu. Aduk campuran tadi sampai merata lalu dibirakan mengendap. Minum beninggannya, ampasnya dibuang. Lakukan 2 kali sehari, sampai sembuh.
Rebus 10g rimpang temulawak kering dan 30g akar alang-alang (Imperata cylindrica) dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari

4. Wasir
Sediakan rimapang temulawak sebesar jari, kelembak (Rheum officinalle Baill.) sebesar 3/4 jari, 1 genggam pegagan (Centella asiatica L), 1 genggam daun saga (Abrus precatoris L) dan gula neau sebesar 3 jari. Cuci bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya, rebus bahan-bahan tersebut dalam 5 gelas air bersih sampai tersisa kira-kira separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Lakukan pengobatan ini setiap hari.

5. Jerawat
Cuci rimpang temulawak sebesar 1 jari, lalu potong-potong seperlunya. Selanjutnya rebus dalam 4 gelas minum air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan tambahkan madu kedalam air saringannya seperlunya, lalu diminum. Pengobatan dilakukan sehari 2 kali, setiap kali cukup 1 gelas.

6. Diare
Cuci rimpang temulawak sebesat 1/2 ibu jari, lalu panggang sampai hangus. Selanjutnya giling bahan tersebut sampai halus, lalu seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu sambil aduk sampai merata, lalu diminum. Lakukan 2 kali sehari sampai sembuh.

7. Sembelit
Sediakan rimpang temulawak dan buah asam (Tamarindus indicaL.) masak (masing-masing sebesar 1 jari), gula enau secukupnya. Selanjutnya potong tipis-tipis, lalu seduh dengan 1 cangkir air mendidih. Aduk sampai gulanya larut dan minum setelah dingin.

8. Nyeri haid
Sediakan 10 iris rimpang temulawak, asam kawak, sebesar telur burung puyuh dan gula enau sebesar 3 jari. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 2 gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, minum ramuan tersebut. Lakukan setiap hari selama 1 minggu sebelum haid.

9. Demam
Rebus 1 jari rimpang temulawak yang telah diiris tipis-tipis dan 5 batang meniran dengan akarnya dalam 5 gelas air bersih sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi untuk 3 kali minum, pagi, siang dan sore hari.

10. Penambah nafsu makan
Sediakan 20g rimpang temulawak segar yang telah diiris tipis-tipis, 10g asam jawa dan 30g gula enau. Masukkan bahan-bahan tersebut kedalam panci email, lalu rebus dalam 250 cc air sampai mendidih selama 15 menit. Selanjutnya, saring dan minum ramuan tersebut selagi hangat, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 bagian.

Catatan

Saat ini sudah diproduksi ramuan temulawak berbentuk tablet, drag (tablet salut gula) atau berbentuk serbuk, contohnya curcuma tablet/drag dan sari temulawak. Cara pemakaian, sehari 3 kali 2 tablet/drag atau 1 bungkus sari temulawak untuk 1 kali pemakaian, sehari 2 bungkus.

Jika menggunakan perasan air temulawak mentah (tidak direbus atau diseduh dengan air panas), endapkan dahulu supaya tepungnya tidak ikut terminum karena tepung mentah dapat mengganggu fungsi ginjal
Tepung temulawak dapat dimakan setelah diolah. Caranya parut rimpang, kemudian peras dan endapkan. Buang airnya ganti beberapa kali sampai bau dan warna kuning hilang, kemudian jemur. Akhirnya, tepung temulawak siap digunakan.

Sumber:
Berbagai sumber & Atlas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan Dalimartha/Nty
Read more...

Rabu, 15 Juni 2011

Srikaya, Buah Surga Obat Beragam Penyakit

0 komentar
Srikaya termasuk pohon buah-buahan kecil yang tumbuh di tanah berbatu, kering, dan terkena cahaya matahari langsung. Tumbuhan yang asalnya dari Hindia Barat ini akan berbuah setelah berumur 3-5 tahun. Srikaya sering ditanam di pekarangan, dibudidayakan, atau tumbuh liar, dan bisa ditemukan sampai ketinggian 800 m dpi.

Perdu atau pohon kecil ini mempunyal tinggi 2-5 m, kulit pohon tipis berwarna keabu-abuan, getah kulitnya beracun. Daun bertangkai, kaku, ietaknya berseling. Helaian daun bentuk lonjong sampai jorong menyempit, ujung dan pangkai runcing, tepi rata, panjang 6-17 cm, lebar 2,5-7,5 cm, permukaan daun warnanya hijau, bagian bawah hijau kebiruan, sedikit berambut atau gundul. Bunga 2-4 kuntum (berhadapan), keluar dan ujung tangkai atau ketiak daun, warnanya hijau kuning. Buahnya buah semu, bentuk bola atau kerucut, permukaan berbenjol-benjol, warnanya hijau berserbuk putih, penampang 5-10 cm, jika masak, anak buah akan memisahkan diri satu dengan lainnya. Warnanya hijau kebiru-biruan. Daging buah berwarna putih, rasanya manis. Biji masak berwarna hitam mengilap.

Perbanyakan dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. Berkhasiat antiradang, antidepresi. Daun rasanya pahit, kelat, sifatnya sedikit dingin. Berkhasiat astringen, antiradang, peluruh cacing usus (antheimintik), serta mempercepat pemasakan bisul dan abses.

Biji berkhasiat memacu enzim pencernaan, abortivum, anthelmintik, dan pembunuh serangga (insektisida). Kulit kayu berkhasiat astringen dan tonikum. Buah muda dan biji juga berkhasiat antiparasit.

Kandungan Kimia
Akar dan kulit kayu mengandung flavonoida, borneol, kamphor, terpene, dan alkaloid anonain. Di samping itu, akarnya juga mengandung saponin, tanin, dan polifenol. Biji mengandung minyak, resin, dan bahan beracun yang bersifat iritan. Buah mengandung asam amino, gula buah, dan mucilago. Buah muda mengandung tanin.

Bagian yang Digunakan
Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya.

Indikasi

Daun digunakan untuk mengatasi:
* batuk, demam,
* reumatik,
* menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi,
* diare, disentri,
* rectal prolaps pada anak-anak,
* cacingan, kutu kepala,
* pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema.

Biji digunakan untuk mengatasi:
* pencernaan lemah,
* cacingan, dan
* mematikan kutu kepala dan serangga.

Buah muda digunakan untuk mengatasi:
* diare, disentri akut, dan
* gangguan pencernaan (atonik dispepsia).

Akar digunakan untuk mengatasi:
* sembelit,
* disentri akut,
* depresi mental, dan
* nyeri tulang punggung.

Kulit kayu digunakan untuk mengatasi:
* diare, disentri, dan
* luka berdarah.

Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, lihat cara pemakaian. Untuk pemakaian luar, rebus daun dan airnya, lalu gunakan untuk mencuci luka dan borok. Selain itu, dapt juga dilakukan dengan menggiling bijinya menjadi bubuk, gunakan untuk membasmi kutu kepala, kutu anjing, dan senangga. Gunakan buah masak untuk mengobati bengkak karena memar dan abses.

Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, srikaya mempunyai aktivitas antipnotozoa dan antheimintik.

Contoh Pemakaian

* Borok, bisul keras
Cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit garam, lalu gunakan ramuan ini untuk menurap borok atau bisul dan balut. Dalam sehaii, ganti 2-3 kali.
* Mematangkan bisul
Ambil isi buah yang sudah masak, lalu giling halus. Tambahkan sedikit garam sambil diaduk merata, turapkan pada bisul, lalu balut dengan kain kasa.
* Tiba-tiba pingsan, menenangkan penderita histeris
Cuci daun segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Dekatkan gilingan daun tadi pada hidung penderita agar baunya terhisap oleh penderita.
* Membasmi kutu anjing
Mandikan anjing yang berkutu dengan air rebusan daun atau biji srikaya. Caranya, tumbuk halus daun atau biji srikaya, tambahkan air secukupnya, lalu saring airnya dan gunakan untuk memandikan anjing.
* Mematikan kutu kepala
Cuci biji srikaya (10 butir) dan daun srikaya segar (1 genggam), lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa, lalu aduk merata. Turapkan pada kulit kepala, lalu bungkus dengan kain. Setelah tiga jam, buka dan cuci sampai bersih. Jangan sampai bilasan air masuk ke mata karena dapat menyebabkan iritasi dan meradang.
* Cacingan pada anak
Cuci daun srikaya segar (15 lembar), lalu rebus dengan lima gelas air sampai tersisa tiga gelas. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing satu gelas.
* Gangguan pencernaan
Cuci daun srikaya segar secukupnya, giling sampai halus, lalu tambahkan minyak kelapa secukupnya. Tempelkan pada perut.
* Diare
Cuci kulit batang srikaya (6-10 g), potong kecil- kecil, lalu tambahkan gula merah secukupnya. Rebus dengan empat gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari, masing-masing satu gelas.
* Kudis
Cuci daun srikaya segar (15 lemban), lalu giling sampai halus. Remas dengan air kapur sirih sebanyak satu sendok teh dan gunakan untuk menggosok kulit yang kudis. Lakukan sehari dua kali.

Catatan
* Ibu hamil dilarang minum rebusan biji buah srikaya.
* Hati-hati jika minum rebusan biji, kulit kayu, dan akar srikaya karena mengandung racun.
* Hanya digunakan dibawah pengawasan herbalis berpengalaman.

Sumber : http://tribunindonesia.wordpress.com/2008/02/11/srikaya-buah-surga-obat-beragam-penyakit/
Read more...

Selasa, 14 Juni 2011

Buah Nona Seri Kaya

0 komentar
Tentu anda biasa lihat buah ini.. tetapi pernahkah anda merasai buah ini? Buah Nona atau nama sainsnya Annona squamosa berasal dari Amerika Selatan, merupakan sejenis buah yang berbonggol dan mempunyai banyak biji. Terdapat pelbagai jenis Nona, antaranya yang mempunyai kulit bewarna hijau atau merah. Buah yang ranum atau betul-betul masak memang sedap dimakan. Tapi entahlah, orang-orang sekarang ni mungkin kurang lagi berminat dengan buah yang berbiji (banyak pula tu)

Dari segi khasiat buah nona mengandungi protein, kalsium, serat, zat besi, vitamin dan mineral. Kandungan yang paling ketara ialah niacin yang dikatakan dapat mengatasi masalah sindrom saraf.

Di Malaysia mungkin ia tidak popular tetapi di Amerika Syarikat ia mendapat pasaran yang besar dan dijual dengan harga yang mahal. Kalau anda ada pokok ini di rumah cubalah menyemai bijinya, mana tahu pada masa akan datang buah nona ini mendapat permintaan.

Srikaya atau buah nona adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh di Nusantara walaupun sebenarnya tanaman ini berasal dari kawasan Hindia Barat.Buah dengan bentuk dasar bulat,berkulit buah dengan bentuk sisik cembung dan rasa daging buahnya manis adalah cirikhasnya, meski varietas tertentu sisiknya ada yang tidak cembung.Dia di sebut buah nona karena buah ini adalah termasuk famili Annonaceae.

SARIKAYA, MANFAAT SERTA KHASIAT.
Akar rasanya pahit, sifatnya dingin. Berkhasiat antiradang, antidepresi. Daun rasanya pahit, kelat, sifatnya sedikit dingin. Berkhasiat astringen, antiradang, peluruh cacing usus (anthelmintik), serta mempercepat pemasakan bisul dan abses. Biji berkhasiat memacu enzim pencernaan, abortivum, anthelmintik, dan pembunuh serangga (insektisida). Kulit kayu berkhasiat astringen dan tonikum. Buah muda dan biji juga berkhasiat antiparasit.

EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI.
Infusa biji buah srikaya berefek larvasida terhadap Aedes aegypti; sedangkan ekstrak biji berefek larvasida terhadap Culex quinquevasciatus, tetapi tidak berpengaruh pada kemampuan bertelur dan daya tetas nyamuk. Ekstrak biji A.squamosa yang larut dalam air pada konsentrasi 1,0%--2,0% dan juga minyak yang diperoleh dari hasil pengepresan langsung biji menyebabkan kematian serangga uji. Isolasi senyawa asetogenin dari ekstrak yang larut dalam metanol biji Annona muricata dan Annona cherimola (Annonaceae) mempunyai aktivitas penting pada infeksi larva Molinema dessetae. Ekstrak daun Annona squamosa mampu membunuh Ascaridia galli, sebaliknya infusa daun Annona squamosa tidak mempunyai kemampuan membunuh Ascaridia galli. Air perasan daun sirsak (Annona muricata) 1:1 dan daun srikaya (Annona squamosa) 1:2 berefek sebagai antifertilitas dan embriotoksik terhadap janin apabila diberikan pada masa mulai kebuntingan sampai selesainya masa organogenesis, tetapi tidak menimbulkan cacat bentuk luar janin (cacat makroskopis). Kekuatan air perasan daun srikaya ternyata bersifat relatif lebih embriotoksik bila dibandingkan dengan air perasan daun sirsak. Daun Annona squamosa mempunyai efek antifertilitas dan embriotoksik pada tikus betina; serta berpengaruh pada daya reproduksi Sitophillus ori zae. Senyawa insektisida yang terdapat dalam biji Annona squamosa mempunyai daya bunuh ektoparasit. Tetrahidroisokinolin mempunyai aktivitas kardiotonik. Higenamin (p--hidroksibenzil6,7--dihidroksi-- 1,2,3,4--tetrahidroisokinolin) berinteraksi dengan adrenoreseptor, menghasilkan aktivitas inotropik positif pada otot jantung. Senyawa poliketida dan bistetrahidrofuran mempunyai efek antitumor .

TOKSISITAS.
Dapat mengiritasi mata dan jaringan lunak, serta kemungkinan sebagai penyebab konjungtivitis dan inflamasi.

PEMANFAATAN.
Bagian yang digunakan : Bagian tanaman yang dapat digunakan sebagai obat, yaitu daun, akar, buah, kulit kayu, dan bijinya.

INDIKASI.
Daun digunakan untuk mengatasi: batuk, demam, reumatik, menurunkan kadar asam urat darah yang tinggi, diare, disentri, rectal prolaps pada anak-anak, cacingan, kutu kepala, pemakaian luar untuk borok, luka, bisul, skabies, kudis, dan ekzema.
Biji digunakan untuk mengatasi: pencernaan lemah, cacingan, dan mematikan kutu kepala dan serangga.
Buah muda digunakan untuk mengatasi : diare, disentri akut, dan gangguan pencernaan (atonik dispepsia).
Akar digunakan untuk mengatasi: sembelit, disentri akut, depresi mental, dan nyeri tulang punggung.
Kulit kayu digunakan untuk mengatasi: diare, disentri, dan luka berdarah.

CARA PEMAKAIAN.
Untuk obat yang diminum, lihat cara pemakaian. Untuk pemakaian luar, rebus daun dan airnya, lalu gunakan untuk mencuci luka dan borok. Selain itu, dapat juga dilakukan dengan menggiling bijinya menjadi bubuk, gunakan untuk membasmi kutu kepala, kutu anjing, dan serangga. Gunakan buah masak untuk mengobati bengkak karena memar dan abses.

CONTOH PEMAKAIAN.
Borok, bisul keras
Cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit garam, lalu gunakan ramuan ini untuk menurap borok atau bisul dan balut. Dalam sehari, ganti 2--3 kali.

Mematangkan bisul
Ambil isi buah yang sudah masak, lalu giling halus. Tambahkan sedikit garam sambil diaduk merata, turapkan pada bisul, lalu balut dengan kain kasa.

Tiba-tiba pingsan, menenangkan penderita histeris
Cuci daun segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Dekatkan gilingan daun tadi pada hidung penderita agar baunya terhisap oleh penderita.

Membasmi kutu anjing
Mandikan anjing yang berkutu dengan air rebusan daun atau biji srikaya. Caranya, tumbuk halus daun atau biji srikaya, tambahkan air secukupnya, lalu saring airnya dan gunakan untuk memandikan anjing.

Mematikan kutu kepala
Cuci biji srikaya (10 butir) dan daun srikaya segar (1 genggam), lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit minyak kelapa, lalu aduk merata. Turapkan pada kulit kepala, lalu bungkus dengan kain. Setelah tiga jam, buka dan cuci sampai bersih. Jangan sampai bilasan air masuk ke mata karena dapat menyebabkan iritasi dan meradang.

Cacingan pada anak
Cuci daun srikaya segar (15 lembar), lalu rebus dengan lima gelas air sampai tersisa tiga gelas. Setelah dingin, saring dan minum tiga kali sehari, masing-masing satu gelas.

Gangguan pencernaan
Cuci daun srikaya segar secukupnya, giling sampai halus, lalu tambahkan minyak kelapa secukupnya. Tempelkan pada perut.

Diare
Cuci kulit batang srikaya (6--10 g), potong kecil- kecil, lalu tambahkan gula merah secukupnya. Rebus dengan empat gelas air sampai tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari, masingmasing satu gelas.

Kudis
Cuci daun srikaya segar (15 lembar), lalu giling sampai halus. Remas dengan air kapur sirih sebanyak satu sendok teh dan gunakan untuk menggosok kulit yang kudis. Lakukan sehari dua kali.

Catatan :
Ibu hamil dilarang minum rebusan biji buah srikaya. Hati-hati jika minum rebusan biji, kulit kayu, dan akar srikaya karena mengandung racun. Hanya digunakan dibawah pengawasan herbalis berpengalaman.

Bambu Kuning Nature - Runy garden baru mengembangkan 4 jenis Srikaya antara lain :
1. Srikaya New Varietas
2. Srikaya jumbo Australia
3. Srikaya Attemoya Pink Mammoth
4. Srikaya merah

Srikaya - srikaya tersebut rasanya manis bahkan terkadang manis sekali.Untuk jenis New Varietas, daging buahnya lembut serasa bertepung dan biji buahnya jarang, aromanya wangi dan terkuar campuran wangi mangga harummanis.Besar buahnya bisa mencapai hampir 1 kg.Srikaya jumbo Australiapun tak kalah menawanya dengan new varietas.Srikaya - srikaya ini cocok untuk di kebunkan ataupun sekedar untuk koleksi tanaman di rumah.

Sumber : http://mudanulamak.blogspot.com/2009/10/buah-nona-seri-kaya.html

Read more...

Buah Nona Menantang Kanker

0 komentar
Biolog Universitas Airlangga menemukan senyawa antikanker pada buah nona. Butuh penelitian mendalam agar bisa dimanfaatkan.

BENTUKNYA perpaduan antara sirsak dan srikaya. Ukurannya sebesar srikaya, tapi kulitnya seperti sirsak. Itulah buah mulwa atau buah nona (Annona reticulata). Buah ini sudah jarang dijumpai di Indonesia. Karena itulah Hamidah, dosen biologi di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, Surabaya, langsung kesengsem begitu menemukan pohon malwa di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Seumur hidup Hamidah belum pernah melihat, apalagi mengamati, wujud pohon buah nona ini. Ia hanya mengenalnya lewat buku. Untuk memperdalam ilmunya tentang pohon langka yang tergolong dalam famili anona, ia pun melakukan riset. Hasil riset itu kemudian disusunnya menjadi disertasi berjudul Biosistematika Annona Muricata L., Annona Squamosa, dan Annona Reticulata dengan Pendekatan Numerik. Disertasi itu mengantarnya meraih gelar doktor di Program Pascasarjana Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 31 Oktober silam.

Disertasi Hamidah merupakan sumbangan penting bagi dunia farmasi dan kedokteran, karena hasilnya menunjukkan bahwa buah nona mengandung senyawa asetogenin (polyketide) dan alkaloid. Senyawa asetogenin berpotensi mengatasi kanker, dan alkaloid dapat mengatasi gagal ginjal.

Melalui riset, Hamidah juga menemukan bahwa buah nona secara genetis identik dengan srikaya. Artinya, srikaya pun berpotensi mengandung obat antikanker. ”Keduanya seperti bersaudara kandung. Sidik jari DNA keduanya persis sama. Demikian juga bahan bioaktif pada alkaloid ekstrak daun kedua tanaman itu,” ujarnya.

Di Indonesia, memang hanya ada tiga dari delapan jenis pohon di famili anona yang bisa hidup, yaitu buah nona, srikaya (Annona squamosa), dan sirsak (Annona muricata). Pohon tersebut tidak hanya bisa tumbuh di dataran tinggi, tapi juga di dataran rendah.

Dulu, pohon buah nona banyak dijumpai di Indonesia, tapi kini sudah langka. Menurut Hamidah, masyarakat enggan menanam dan mengembangkan pohon ini karena jarang berbuah dan rasa buahnya yang berukuran sekepalan tangan itu hambar.

Semula, Hamidah mempelajari kekerabatan antara ketiga buah yang berada dalam satu famili itu. Dia menemukan keragaman ciri fenotipe ketiga tanaman itu pada habitat yang berbeda, tapi tidak diikuti perubahan ragam ciri genotipe dan kedudukan takson atau kategorinya berdasarkan kandungan alkaloid dan flavonoid mereka.

Kekerabatan antara ketiga buah-buahan itu diteliti dengan tiga pendekatan. Pertama, dengan pendekatan ciri morfologis, yakni kesamaan identifikasi sifat atau ciri dari perawakan tanaman, dari bentuk, batang, daun, buah, hingga biji. ”Ternyata semua tanaman nona bentuknya adalah pohon, karena tinggi dan bisa dipanjat,” kata dia. Perbedaan pada karakter morfologis, kata dia, disebabkan habitat ketiga tanaman itu berbeda.

Kedua, pendekatan atas kandungan kimia. Pada tahap ini Hamidah membuat ekstrak daun dari buah nona, lalu memisahkan alkaloid dan flavonoid. Alkaloid adalah senyawa basa bernitrogen yang kadang memberikan efek pengobatan. Sedangkan flavonoid adalah senyawa polifenol yang terkenal karena bermanfaat sebagai antioksidan. ”Unsur pada alkaloid dan flavonoid di srikaya dan buah nona ternyata sama persis, tapi berbeda bila dibandingkan dengan tanaman sirsak,” kata Hamidah.

Pendekatan ketiga dilakukan Hamidah dengan menggunakan identifikasi sidik jari asam deoksiribonukleat (DNA). DNA ketiga tanaman ini, kata dia, tidak bisa berubah meskipun turun-temurun hidup di lingkungan yang berbeda. Informasi genetis ini didapatkan keturunannya dari induknya. Hasilnya, ”DNA srikaya dan buah nona identik,” ujarnya.

Hamidah melakukan tiga penelitian itu pada 2004-2006 di tiga tempat. Riset tentang ciri morfologisnya ia lakukan di laboratorium Universitas Airlangga, Surabaya. Untuk meneliti kandungan kimia dan sidik jari DNA tanaman, dia memanfaatkan laboratorium di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan Institut Teknologi Bandung.

Riset tentang buah nona sebenarnya kelanjutan dari penelitian Hamidah terhadap srikaya sewaktu hendak meraih gelar master. Waktu itu ia menyelidiki kandungan insektisida (pembunuh serangga) pada tanaman tersebut. Dari risetnya diketahui bahwa buah nona mempunyai manfaat paling besar sebagai bioaktif pembunuh dibandingkan dengan kedua tanaman lainnya. Ia mencontohkan, jika kulit pohon buah nona dimasukkan ke kolam, ikan akan mati. Demikian halnya jika getah tanaman buah nona disuntikkan ke kaki katak, kaki katak jadi lumpuh. ”Senyawa asetogenin pada batang dan getah berpotensi membunuh sel kanker,” katanya menyimpulkan.

Hamidah mengatakan buah nona tidak beracun meskipun batang dan getahnya berpotensi racun kalau dikonsumsi hewan, karena reaksi bioaktif tanaman pada hewan berbeda jika dikonsumsi oleh manusia. ”Kalau dikonsumsi hewan mungkin bisa membuat keracunan, tapi tidak untuk manusia,” ujarnya.

Adanya kandungan senyawa asetogenin dan alkaloid tersebut, kata dia, menjadikan buah nona sebagai salah satu komoditas pangan yang bernilai lebih dan berpotensi dimanfaatkan untuk kesehatan masyarakat.

Masalahnya, kajian mendalam mengenai senyawa-senyawa tersebut belum muncul di Indonesia. Promotor Hamidah, Profesor Santosa, guru besar emeritus Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, pun menyatakan temuan senyawa asetogenin dan alkaloid itu masih bersifat potensial. ”Perlu kajian mendalam tentang hal itu. Tapi ilmu spesifik yang cocok untuk mempelajarinya, ya, ilmu kedokteran atau farmasi, bukan biologi,” kata dia.

Latifah K. Daruman, Kepala Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, belum bisa memastikan khasiat buah nona tersebut bila studi yang dilakukan baru berupa studi literatur dan penentuan unsurnya. ”Secara umum, kalau baru tahu unsurnya, belum bisa dibuktikan manfaatnya. Ia harus diuji dengan hewan percobaan dan uji klinis terlebih dahulu,” kata Latifah.

Pusat Studi Biofarmaka telah meneliti pelbagai jenis tanaman obat, seperti tabat barito dan mahkota dewa. Kandungan senyawa dalam mahkota dewa berpengaruh pada penguatan sel, sehingga dapat membangun sistem daya tahan tubuh terhadap penyakit.

Biofarmaka juga menemukan bahwa kandungan berbagai senyawa dalam tabat barito, tumbuhan yang mereka temukan di Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur, bermanfaat menghambat proses penggumpalan darah sehingga berguna untuk kesehatan wanita serta melawan beberapa jenis kanker. ”Hasil penelitian terhadap tanaman-tanaman ini telah sampai pada tahap pengujian dengan hewan percobaan,” kata Latifah.

Latifah mengakui bahwa banyak penelitian menemukan kandungan bermanfaat pada berbagai tumbuhan obat yang telah lazim digunakan dalam kesehatan. Namun, ”Pemakaian herbal itu selama ini masih sebagai tambahan atau suplemen,” kata Latifah.

Kurniawan, Dini Mawuntyas, Pito Agustin Rudiana

http://majalah.tempointeraktif.com
Read more...

Kamis, 09 Juni 2011

Khasiat Bunga Matahari (Helianthus annuus Linn.)

0 komentar
Herba anual Bunga Matahari (Helianthus annuus Linn.) umumya pendek, kurang dari setahun, tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah, daun tunggal berbentuk jantung, bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat.

Nama Lokal :
Tanaman herbal bunga matahari memiliki berbagai nama lokal sebagai berikut. bungngong matahuroi, bungka matahari, purbanegara; Bunga panca matoari, bunga teleng matoari, Sungeng; kembang sarengenge, kembhang mataare, bungga ledomata; kembang sangenge, kembhang tampong are; Xiang ri kui (China).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria.

Komposisi :

SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral.
Bunga: Menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik).
Biji : Anti dysentery, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles).
Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria.
Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri.
Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih.

KANDUNGAN KIMIA:
Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C , oleanolic acid, echinocystic acid. Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat 11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol:

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman. Untuk penyimpanan: dikeringkan.

KEGUNAAN:
Bunga:
Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik (arthritis), sulit melahirkan.
Biji:
Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala.
Akar:
Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe).
Daun:
Malaria.

Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum):
Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria) dan ari kemih berlemak (chyluria).

PEMAKAIAN:
Bunga: 30 - 90 gr.
Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr.
Sumsum dari batang: 15 - 30 gr. rebus.
Akar : 15 - 30 gr.

PEMAKAIAN LUAR:
Terbakar, tersiram air panas, rheumatik.

CARA PEMAKAIAN:
Bunga (Flower head) :
1. Sakit kepala:
25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.

2. Radang payudara (Mastitis):
Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur. Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr, dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut).

3. Rheumatik:
Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat yang sakit.

4. Disentri :
30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat, ditambahkan gula batu secukupnya, minum.

Akar :
1. Kesulitan buang air besar dan kecil:
15 - 30 gr akan segar direbus, minum.

2. Infeksi saluran kencing:
30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih, diangkat), minum.

CATATAN : Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus digestivus).

PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !

Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=31
Read more...

Senin, 06 Juni 2011

Khasiat Daun Sirih

0 komentar
Mengobati Mimisan Sampai Keputihan
Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya. Ia mengandung zat antiseptik pada seluruh bagiannya. Daunnya banyak digunakan untuk mengobati mimisan, mata merah, keputihan, membuat suara nyaring, dan banyak lagi, termasuk disfungsi ereksi.

Khasiat daun sirih sudah banyak dikenal dan telah teruji secara klinis. Hingga kini, penelitian tentang tanaman ini masih terus dikembangkan.

Daun sirih telah berabad-abad dikenal oleh nenek moyang kita sebagai tanaman obat berkhasiat. Tidak hanya dikenal sebagai tumbuhan obat, tanaman bernama latin Piper betle lynn ini juga punya tempat istimewa dalam acara-acara adat di sejumlah daerah di Indonesia.

Di Lampung, ada tarian bernama penggung cambai. Penggung artinya pegang, sedangkan cambai sirih. Tarian ini menggambarkan tata pergaulan muda-mudi yang menjunjung tinggi adat istiadat. Daun sirih dalam tarian ini menggambarkan lambang rasa hormat.

Pada banyak acara adat lain, daun sirih sering dihidangkan untuk menyambut tamu. Di Pulau Jawa, daun sirih dipakai dalam upacara adat perkawinan.

Zat Antiseptik Tinggi
Secara tradisional, tanaman yang berasal dari India, Sri Lanka, dan Malaysia ini dipakai untuk mengatasi bau badan dan mulut, sariawan, mimisan, gatal-gatal dan koreng, serta mengobati keputihan pada wanita. Ini karena tanaman obat yang sudah dikenal sejak tahun 600 SM ini mengandung zat antiseptik yang mampu membunuh kuman. Kandungan fenol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan dengan fenol biasa.

Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas. Secara tradisional mereka menggunakan daun sirih untuk meluruhkan kentut, menghentikan batuk, mengurangi peradangan, dan menghilangkan gatal. Pada pengobatan tradisional India, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik yang menghangatkan, bersifat antiseptik, dan bahkan meningkatkan gairah seks.

Dengan sifat antiseptiknya, sirih sering digunakan untuk menyembuhkan kaki yang luka karena mengandung styptic buat menahan pendarahan dan vulnerary, yang menyembuhkan luka pada kulit. Juga bisa dikunyah untuk memperbaiki kualitas suara pada penyanyi.

Dari hasil penelitian sebagaimana dikutip oleh buku tanaman obat terbitan Kebun Tanaman Obat Karyasari diungkapkan bahwa sirih juga mengandung arecoline di seluruh bagian tanaman. Zat ini bermanfaat untuk merangsang saraf pusat dan daya pikir, meningkatkan gerakan peristaltik, meredakan dengkuran. Pada daunnya terkandung eugenol yang mampu mencegah ejakulasi dini, membasmi jamur Candida albicans, dan bersifat analgesik (meredakan rasa nyeri). Ada juga kandungan tannin pada daunnya yang bermanfaat mengurangi sekresi cairan pada vagina, melindungi fungsi hati,
dan mencegah diare.

Obat Keputihan
Khasiat daun sirih dalam menyembuhkan keputihan pernah diuji secara
klinis. Ini diungkapkan oleh Amir Syarif dari Bagian Farmakologi Universitas
Indonesia. Ia mengatakan bahwa daun sirih punya khasiat yang lebih bermakna
dibandingkan dengan plasebo.

Pengujian melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari.

Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing-masing 11 mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja.

Penelitian lain tentang manfaat sirih dilakukan di IPB Bogor. Ir. Nuri Andarwulan, Msi dan kawan-kawan dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB melakukan penelitian untuk memanfaatkan limbah minyak asiri daun sirih untuk memproduksi zat antioksidan. Ekstrak antioksidan tersebut selama ini masih diimpor.

Penelitian ini berpotensi menurunkan nilai impor bahan antioksidan. Di samping itu, produk emulsi yang dihasilkan dalam penelitian itu juga dapat dimanfaatkan untuk industri kecantikan.

Sementara itu, di India ada laporan penelitian yang mengatakan daun sirih mempengaruhi kesuburan pria, seperti dilaporkan oleh Indian Journal of Pharmacology. Efek daun sirih terhadap kesuburan laki-laki ini diujikan pada tikus.

Diduga, pemberian ekstrak daun sirih yang mengandung alkohol secara oral pada tikus punya efek antikesuburan. Menurut laporan tersebut pemberian dosis ekstrak yang meningkat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah sperma pada tikus.

Di India, penelitian tentang daun sirih ini tidak hanya untuk kesuburan pria saja. Di sana, daun ini sudah diteliti untuk mengobati penyakit asma, bronkitis, rematik, lepra, dan sakit gigi, bahkan juga untuk disfungsi ereksi. Sayangnya, belum banyak penelitian sejenis di Indonesia.

Resep Daun Sirih
Daun sirih bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit. Berikut ini resep dari Kebun Tanaman Obat Karyasari tentang cara pemanfaatan daun sirih untuk kesehatan.

1. Batuk
Siapkan 15 lembar daun sirih dan tiga gelas air. Cuci bersih daun tersebut dan rebus sampai tersisa menjadi tiga perempat bagian. Minum bersama madu.

2. Bronkitis
Rebus tujuh lembar daun sirih yang telah dicuci bersih bersama sepotong gula batu dalam dua gelas air bersih. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum tiga kali sehari masing-masing sepertiga gelas.

3. Menghilangkan bau badan
Ambil lima lembar daun sirih dan rebus dengan dua gelas air. Tunggu sampai tersisa menjadi satu gelas. Minum di siang hari.

4. Luka bakar
Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Peras airnya dan tambahkan sedikit madu. Bubuhkan ke tempat luka bakar.

5. Mimisan
Siapkan satu lembar daun sirih yang agak muda, kemudian memarkan dan gulung. Gunakan untuk menyumbat hidung yang berdarah.

6. Bisul
Ambil daun sirih secukupnya dan cuci bersih. Setelah itu giling sampai halus dan dioleskan pada bisul dan sekelilingnya. Balut dan ganti dua kali sehari.

7. Mata Gatal dan Merah
Sediakan 5-6 daun sirih muda dan segar rebus dengan segelas air sampai mendidih. Tunggu sampai dingin dan gunakan untuk mencuci mata dengan gelas cuci mata tiga kali sehari sampai sembuh.

8. Koreng dan Gatal-Gatal
Rebus 20 lembar daun sirih sampai mendidih. Gunakan air rebusan yang masih hangat untuk membasuh koreng dan gatal.

9. Menghentikan Gusi Berdarah
Rebus empat lembar daun sirih dalam dua gelas air. Gunakan untuk berkumur.

10. Sariawan
Ambil 1-2 lembar daun sirih kemudian cuci bersih. Kunyah sampai lumat dan buang ampasnya setelah selesai.

11. Menghilangkan Bau Mulut
Siapkan 2-4 lembar daun sirih, cuci bersih dan remas. Seduh dengan air panas lalu gunakan untuk berkumur.

12. Jerawat
Ambil 7-10 lembar daun sirih, cuci bersih dan tumbuk halus. Seduh dengan dua gelas air panas. Gunakan air tersebut untuk mencuci muka. Lakukan 2-3 kali sehari.

13. Keputihan
Rebus 10 daun sirih yang telah dicuci bersih dalam 2,5 liter air. Gunakan air rebusan yang masih hangat tersebut untuk mencuci vagina.

14. Mengurangi ASI Berlebih
Ambil beberapa daun sirih, cuci bersih dan olesi dengan minyak kelapa. Kemudian hangatkan di atas api sampai layu. Tempelkan di seputar payudara yang bengkak selagi masih hangat.

Sumber : http://obatmedic.blogspot.com/2009/09/khasiat-daun-sirih.html
Read more...

Sabtu, 04 Juni 2011

Sakit telinga? coba daun kecubung

0 komentar
Langsung aza, berikut ini resep obat alami sakit telinga dengan menggunakan tanaman herbal daun kecubung. Bahan-bahan yang digunakana yaitu sediakan kira-kira 10 lembar daun kecubung dan dua sdm minyak kelapa.

Cara membuatnya.

Cuci bersih 10 lembar daun kecubung lalu digiling atau ditumbuk sampai halus. Sementara itu hangatkan minyak kelapa, lalu ditambahkan ke dalam tumbukan daun kecubung. Remas-remas campuran tersebut dan airnya diperas sambil disaring.

Cara memakai

Air hasil saringannya diteteskan ke bagian telinga yang sakit sebanyak tiga kali penetesan dalam sehari. Setiap penetesan membutuhkan kira-kira lima tetes ramuan.

Selamat mencoba!

Sumber : http://www.obatherbalalami.com/2011/05/sakit-telinga-coba-daun-kecubung.html
Read more...