Sabtu, 30 Juni 2012

Kupas Manfaat dari Labu Kuning

0 komentar
Labu kuning siapa yang tak mengenalnya, buah yang satu ini sering kita temukan di jenis makanan manis seperti kolak. Namun bukan olahan kolak saja yang bisa kita ciptakan dari makanan yang berbahan dasar buah labu kuning ini, tapi juga hasil karya makanan lainnya yang cukup menggugah selera.

Saat ini saya tidak ingin membahas soal olahan apa saja yang akan kita ciptakan dari sebuah labu kuning ini, saya rasa anda semua sudah cukup faham. Namun kali ini saya ingin mengupas manfaat yang terkandung dari labu kuning yang sering kita jumpai. Labu kuning pada umumnya banyak dibudidayakan di Indonesia, Labu kuning ini memiliki nama latin “ Cucurbita moschata” di beberapa daerah kerap disebutnya dengan “labu paran”. Kalau bahasa Inggrisnya sendiri bernama “ Pumpkin”.

Masyarakat di Amerika sering menggunakannya sebagai atribut “Halloween”, sedang di Indonesia digunakan sebagai tradisi, contohnya saja sebagai menu kolak di bulan ramadhan.

Mengupas Kandungan Gizi Labu Kuning
Labu kuning ini memiliki kandungan gizi yang cukup besar. Berat buah ini bisa mencapai 3-5 kg. Biasanya buah ini memiliki warna hijau dan warna kuning pucat. Buah Labu kuning atau yang berwarna orange memiliki karotenoid yang sangat tinggi. Karotenoid dalam buah labu pada labu sebagian besar memiliki beta karoten.

Tahukah anda betakaroten ini adalah pigmen yang berwarna kuning-orange yang jika dicerna di dalam tubuh kita akan menjadi vitamin A. Fungsinya sendiri antara lain berguna untuk kesehatan mata dan kulit, kekebalan tubuh serta reproduksi. Selain itu zat gizi ini juga memiliki manfaat sebagai antioksidan sehingga mampu mengurangi resiko terjadinya kanker dan juga penyakit jantung.

Labu kuning juga memiliki kandungan Vitamin C yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh, zat besinya berfungsi untuk pembentukan darah, kaliumnya berguna untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit di dalam tubuh serta labu kuning juga mengandung serat yang berfungsi untuk pencernaan tubuh. Cara mengonsumsi labu kuning, anda bisa menjadikannya jus, kemudian diminum cukup sarinya saja, sedangkan ampasnya dibuang. Sebagai campuran kolak, kue, atau bahkan direbus saja rasanya pun juga enak.

Sumber : http://kesehatan.kompasiana.com/
Read more...

Senin, 25 Juni 2012

Mengecilkan Rahim Pasca Melahirkan Dengan Temu Mangga

0 komentar
Familia: zingeberaceae

Nama Lokal:
Koneng joho, koneng lalap, koneng pare (Sunda), kunir putih, temu bayangan, temu poh (Jawa), temu pao (Madura), temu mangga, temu putih (Melayu).

Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis:
Mengandung kurkumin,tanin, amilum, gula, minyak asiri, damar, saponin, flavonoid, dan protein toksis yang dapat menghambat perkembangbiakan sel kanker. Berbau aromatik seperti mangga. Berkhasiat sebagai penurun panas (antipiretik), penangkal racun (antitoksik), pencahar (laksatif), dan antioksidan. Mengatasi kanker, sakit perut, mengecilkan rahim setelah melahirkan, mengurangi lemak perut, menambah nafsu makan, menguatkan syahwat, gatal-gatal pada vagina, gatal-gatal (pruiritis), luka, asma, radang saluran napas, demam, kembung, dan masuk angin.

Penyakit yang dapat diobati:
Pengecil rahim, penambah nafsu makan, pencegah kanker.

Pemanfaatan:
1. Pengecil rahim

Bahan: 100 gr rimpang temu mangga segar
Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu diparut. Peras hasil parutan dan saring airnya.
Cara menggunakan: diminum sekaligus

2. Penambah nafsu makan
Bahan: 25 gr rimpang temu mangga
Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu ditumbuk hingga halus. Tambahkan 2 gelas air matang ke ramuan dan saring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari

3. Pencegah kanker
Bahan: 100 gr rimpang temu mangga segar
Cara membuat: bahan dicuci bersih lalu diparut. Peras hasil parutan dan saring airnya.
Cara menggunakan: diminum sekaligus

Sumber: Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3
Read more...

Kamis, 21 Juni 2012

Temu Putih Sebagai Pengobat Mium

0 komentar
Temu Putih (Curcuma zedoaria)
Tumbuhan ini populer sebagai rempah-rempah dan obat di dunia timur. Di Cina, temu putih telah lama digunakan dalam terapi kanker rahim. Ia pun diduga mampu meningkatkan efek mematikan sel kanker ketika melakukan radioterapi dan kemoterapi. Bahkan digunakan untuk bahan infus yang dimasukkan dalam aliran darah pasien.

Temu putih mengandung banyak senyawa kimia seperti: 1—1,5% minyak dasar yang terdiri dari d-borneol, d-camphene, d-camphor, cineole, curculone, curcumadiol, curcumanolide A dan B, curcumenol, curcumeone curcumin, curcumol, curdione, dehydrocurdione, alpha-pinene, getah perekat, zat tepung/kanji, damar, sesquiterpene, dan alkohol sesquiterpen. Menurut James A. Duke dalam buku Phytochemical Constituents of Grass Herbs and Other Economic Plants, rimpang serupa jahe itu juga mengandung tanin dan flavonoid.

Kandungan sesquiterpen berkhasiat antiradang. Sifat ini berhubungan dengan efek antioksidan. Kandungan tanin dan flavonoid diduga berkhasiat antitumor. Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Reports, temu putih mengandung RIP (ribosome inacting protein), zat antioksidan, dan antikurkumin. RIP berkhasiat menonaktifkan pertumbuhan sel kanker, meluruhkan sel kanker tanpa merusak jaringan di sekitarnya, dan memblokir pertumbuhannya. Zat antioksidan berfungsi mencegah kerusakan gen, sementara zat antikurkumin berkhasiat antiradang.

Sejak zaman dahulu, zedoaire—sebutannya dalam bahasa Perancis—menjadi bahan ramuan herbal pahit untuk menyembuhkan pasien yang mengalami perut kembung (karminatif) dan g a n g g u a n pencernaan. Mekanisme cara kerja sifat pahit belum sepenuhnya dimengerti.

Namun, ada indikasi bahwa sifat itu merangsang sekresi kelenjar pencernaan dan memperkuat otot organ pencernaan melalui s i s t em saraf. Dengan demikian sistem pencernaan diperkuat sehingga merangsang pembentukan suatu zat yang mampu merangsang tonifikasi. Pada dosis lebih tinggi, sifat pahit itu mempengaruhi membran lambung dan usus. Terna ini juga banyak digunakan sebagai obat sakit perut, peluruh air seni, antidiare, antimual, antipiretik, dan pembersih bagi wanita usai melahirkan. Bagi yang mengalami halitosis (bau mulut), dapat diatasi dengan mengunyah rimpang temu putih. Orang Jerman menyadari bahwa sifat pahitnya mampu merangsang empedu dan membersihkan lemak yang terdapat pada hati.

Rimpang yang dilarutkan dalam alkohol—tinktur— berkhasiat mencegah kambuhnya suatu penyakit seperti malaria. Dapat juga digunakan untuk mengobati memar, borok atau bisul, dan penyakit kulit lain. Menurut buku Tumbuhan Obat, abu yang berasal dari rimpang segar dan masih hangat bersifat antiseptik, digunakan sebagai penutup luka.

Di Indonesia, tunas muda banyak dimanfaatkan sebagai sayur, sementara rimpang muda dimakan mentah atau dimasak. Daunnya memberi rasa pada makanan. Temu putih kerap ditumbuk dan dicampur dengan jahe atau kunyit untuk membuat pasta bumbu kari.

Di India, rimpangnya digunakan segar atau untuk acar. Bahkan, tanaman ini juga dimanfaatkan sebagai pembuat parfum. Temu putih diduga berasal dari India timur laut. Budidayanya tersebar hingga Asia Selatan, Asia Tenggara, bahkan Cina dan Taiwan. Meski ada yang mengatakan ia tanaman asli India dan Indonesia, tetapi menurut dr Adji Suranto, salah seorang peneliti pada Asosiasi Pengembang Tanaman Obat Indonesia (APTOI), temu putih berasal dari Pegunungan Himalaya. Kerabat kunyit ini sampai ke Eropa berkat jasa orang Arab yang membawanya pada abad ke-16 sehingga populerpada abad pertengahan. Saat ini temu putih sangat jarang ditemukan di negara-negara barat lantaran tergantikan oleh jahe. Menurut buku Mrs. Grieve’s Modern Herbal, varietas komersial datang dari Cina, Bengal, Madras, Jawa, dan Cochin-Cina.

Tumbuh di daerah dengan ketinggian hingga 1.000 m dpl, di tanah berpasir dan berdrainase baik. Menurut Heyne dalam bukunya Tanaman Berguna Indonesia, temu putih tumbuh liar di Sumatera, hutan jati Jawa Timur, dan tumbuh secara umum di Jawa Barat. Anggota famili Zingiberaceae itu tidak tumbuh dalam rumpun. Tinggi tanaman 60—90 cm. Daun berbentuk panjang, lonjong, dengan ujung meruncing. Panjang pelepah daun 35—60 cm. Daun tak berbulu dan hijau dengan tulang daun ungu. Bunga majemuk, warna merah muda dengan panjang mahkota 3,5—4,5 cm. Herba ini memiliki rimpang besar, membulat dengan banyak cabang. Kulit luar tipis berwarna putih keabuabuan. Dalamnya perpaduan kuning pucat hingga kuning terang, mudah dipatahkan. Baunya seperti kapur barus dengan rasa hangat, aroma agak keras, agak pahit, menyerupai jahe.

Sumber : http://ruangwanita-dewi.blogspot.com/
Read more...

Sabtu, 16 Juni 2012

Temu Kunci Obat Sariawan

0 komentar
Tak banyak yang tahu jika rimpang tanaman temu kunci (Boesen bergia pandurata Roxb) memiliki khasiat obat. Tanaman ini lebih lazim dikenal oleh para ibu rumah tangga saat memasak di dapur. Temu kunci memang banyak dimanfaatkan sebagai salah satu bumbu penyedap masakan.

Temu kunci yang banyak tumbuh liar di hutan jati ini pada dasarnya bisa tumbuh di sembarang tempat asal tidak tergenang air dan terkena panas langsung. Perbanyakan tumbuhan ini dapat dilakukan dengan penanaman rimpang yang sudah tua dan memiliki anak tunas. Selain itu dapat juga dilakukan dengan memisahkan anakan dari tumbuhan dewasa.

Timpang biasanya tumbuh di bawah permukaan tanah secara mendatar dan beruas, sedikit keras, bersisik tipis, dan berbau harum. Anakan rimpang menggerombol kecil di sebelah rimpang induk, menyerupai rangkaian anak kunci. Kandungan kimia yang ada dalam tanaman ini adalah minyak atsiri (terdiri dari kamfer, sineol, metil sinamat, dan hidromirsen), damar, pati, saponin, flavonoid pinostrolerin, dan alipinetin.

Beberapa khasiat temu kunci menurut Prof Hembing Wijaykusuma dalam bukunya Tumbuhan Berkhasiat Obata: Rempah, Rimpang, dan Umbi, adalah sebagai obat sariawan, masuk angin, perut kembung, sukar buang air kecil, gatal-gatal, keputihan, panas dalam, tuberkulosis, dan lain-lain.

Untuk mengatasi sariawan
temu kunci segar secukupnya dibersihkan lalu dikunyah-kunyah dan ditelan. Selain itu, temu kunci digabung dengan buah pinang dikunyah-kunyah lalu dibuang.

Obat masuk angin
15 gram temu kunci, 1 sendok teh adas, dan 2 jari pulasari, dihaluskan lalu digosokkan pada bagian perut, lakukan 1 sampai 2 kali sehari.

Mengatasi perut kembung
5 gram temu kunci, daun temu kuncisecukupnya, ditumbuk hingga halus lalu ditempelkan pada perut sebagai tapal.

Sukar buang air kecil
temu kunci, adas, dan pulasari dihaluskan lalu dijadikan tapal atau bedak tebal yang ditempelkan pada perut.

Mengatasi gatal-gatal
10 gram temu kunci, 5 gram temu lawak, 15 gram kunyit, dan 15 gram daun ketepeng cina kering dihaluskan lalu dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit.

Sebagai obat keputihan
10 gram temu kunci, 5 gram kunyit, 5 gram temulawak, dan 15 gram sambiloto kering, direbus dengan 1.000 cc air hingga tersisa 400 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc, lakukan dua kali sehari.

Obat panas dalam
10 gram temu kunci yang dipotong-potong, 25 gram daun kumis kucing segar, dan 20 gram daun sosor bebek segar, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan disaring dan diminum airnya sebanyak 200 cc, lakukan dua kali sehari.

Mengatasi TBC
15 gram temu kunci dan 4 gram biji pinang dihaluskan lalu ditambahkan 200 cc air masak, kemudian disaring dan diminum airnya. [mag]

Sumber : http://bijakkata.wordpress.com/
Read more...

Rabu, 13 Juni 2012

Sehat dengan Temu Giring

0 komentar
Temu giring merupakan suatu tumbuhan tahunan. Tumbuhan temu giring memiliki ketinggian mencapai 2 meter. Temu giring tumbuh liar di hutan-hutan, terutama pada hutan jati. Herba temu giring memiliki rimpang yang tumbuh menyebar ke kiri dan kanan batang secara memanjang sehingga terlihat kurus dan bengkok ke bawah. Rimpang bagian samping umumnya memiliki rasa yang lebih pahit, dan bila dibelah akan terlihat dagingnya yang berwarna kuning dan berbau aromatis khas temu giring.

Temu giring oleh masyarakat Jawa Timur maupun Jawa Tengah telah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat untuk kecantikan yang dikenal sebagai lulur yang bermanfaat untuk menghaluskan kulit, dan banyak manfaat lainnya bagi masyarakat yang peduli terhadap kesehatan.

Kandungan kimia temu giring adalah minyak atsiri, amilun, damar, lemak, tannin dan lainnya.

Sedangkan manfaat temu giring adalah untuk mengatasi perasaan tidak tenang atau cemas, jantung berdebar-debar, cacingan entah karena cacing kremi atau cacing gelang, sembelit, disentri, haid tidak teratur, rematik, menambah nafsu makan, meningkatkan stamina, berat badan anak-anak menurun, menghaluskan kulit, jerawat, luka, koreng, cacar air, batuk, dan lainnya.

Dosis pemakaian: untuk pemakaian luar dapat menggunakan temu giring secukupnya, dihaluskan lalu dibalurkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pemakaian dalam, gunakan 5-20 gram temu giring direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat.

Untuk pemakaian luar:

Luka pada kulit atau koreng. Gunakan temu giring yang telah diparut, tambahkan santan kelapa secukupnya, bubuk tawas secukupnya lalu diaduk rata dan ditempelkan pada bagian yang luka.

Menghaluskan kulit. Gunakan 50 gram temu giring, 30 gram daun kemuning, 25 gram kulit jeruk mandarin kering, 150 gram beras yang telah direndam hingga empuk, semua bahan ditumbuk halus. Ambil 1-2 sendok makan bubuk tersebut, tambahkan air secukupnya lalu balurkan pada kulit tubuh sambil digosok-gosok hingga kotoran keluar. Lakukan sebelum mandi.

Bisa juga menggunakan 10 gram temu giring yang dihaluskan, tambahkan air mawar secukupnya. Ketan hitam yang telah direndam dihaluskan, kemudian dibalurkan pada bagian kulit tubuh dengan menggosok-gosokan pada kulit hingga keluar kotoran dari kulit. Lakukan secara teratur 2-3 kali seminggu.

Untuk pemakaian dalam: Perasaan tidak tenang atau cemas. Gunakan 15 gram temu giring diiris tipis, 30 gram daun kemuning, 30 gram pacar air direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Lakukan pada pagi hari.

Jantung berdebar-debar. Gunakan 5 gram temu giring dipotong-potong, 3 siung bawang merah, 5 gram pulasari, 1 sendok teh adas, 5 butir angco yang telah dibuang bijinya. Semua bahan tersebut direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu diminum dua kali sehari masing-masing 150 cc.

Menghaluskan kulit. Gunakan 10 gram temu giring diparut, tambahkan 50 cc air masak lalu diperas. Kemudian air perasan tersebut ditambahkan madu secukupnya, lalu aduk rata dan diminum. Lakukan secara teratur 2kali sehari.

Disentri. Gunakan 10 gram temu giring dipotong-potong, 5 gram daun delima putih muda, 5 gram adas, 1 jari pulasari ditumbuk hingga halus. Kemudian diseduh dengan 200 cc air mendidih lalu disaring dan airnya diminum selagi hangat.

Berat badan pada anak menurun. Gunakan 5 gram temu giring, 20 gram daun kemuning, 20 gram daun pacar kuku direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 450 cc. Kemudian disaring dan airnya diminum 3 kali sehari masing-masing 150 cc.

Cacingan. Gunakan 5 gram temu giring diparut, tambahkan 100 cc air panas dan diamkan selama kurang lebih 2 jam, kemudian disaring dan airnya diminum pagi hari sebelum makan. Atau gunakan 10 gram temu giring, 10 gram temu hitam, 10 gram lempuyang wangi, 7 gram adas direbus dengan air secukupnya hingga mendidih, disaring. Lalu airnya diminum pagi hari sebelum sarapan.

Sembelit. Gunakan 10 gram temu giring, 1 jari pulasari, 5 gram adas, gula merah secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari masing-masing 150 cc.

Catatan: Untuk penyakit yang serius dianjurkan tetap konsultasi ke dokter. Untuk penggunaan resep tanaman obat dilakukan sesuai anjuran 1-2 kali sehari.

[Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahli pengobatan trasidional dan akupunktur, Ketua Umum Perhimpunan Pengobatan Tradisional & Akupunktur se-Indonesia (Hiptri)]

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/
Read more...

Selasa, 12 Juni 2012

Manfaat dan Khasiat Temu Putih untuk Kesehatan

0 komentar
Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.) Herba, setahun dapat lebih dari 2 m. Batang temu putih sesungguhnya berupa rimpang yang bercabang di bawah tanah, berwama coklat muda atau coklat tua, di dalamnya putih atau putih kebiruan, memiliki umbi bulat dan aromatilc.
Daun temu putih adalah tunggal, pelepah daun membentuk batang semu berwarna hijau agak coklat tua, helaian 2-9 buah. Bentuk daun memanjang lanset 2,5 kali lebar yang terlebar, ujung runcing-meruncing, berambut tidak nyata, hijau atau hijau dengan bercak coklat ungu di tulang daun pangkal, 43-80 cm atau lebih.

Bunga temu putih adalah bunga majemuk susunan bulir, di ketiak rimpang primer, tangkai berambut. Daun pelindung berjumlah banyak, spatha dan brachtea; rata-rata 3-8 x l,5-3,5cm. Kelopak 3 daun, putih atau kekuningan, bagian tengah merah atau coklat kemerahan, 3 -4 cm. Mahkota: 3 daun, putih kemerahan, tinggi rata-rata 4,5 cm. Bibir bibiran membulat atau bulat telur terbalik, ujung 2 lobe, kuning atau putih, tengah kuning atau kuning jeruk, 14-18 x 14-20 mm. Benang sari 1 buah, tidak sempuma, bulat telur terbalik, kuning terang, 12-16 x 10-115 mm, tangkai 3 5 x 2-4 mm, kepala sari putih, 6 mm. Buah: berambut, rata-rata 2 cm. Waktu berbunga Agustus – Mei.

Tumbuh di daerah tropis, 750 m dpI di Jawa dibudidayakan sebagai tanaman obat, di bawah naungan. Produksi terpenoid pada kultur organ Curcuma zeodaria relatif lebih banyak bila dibandingkan kultur kalus. Diferensiasi sel dapat menginduksi biosintesis terpenoid.

Nama :
NAMA SIMPLISIA: Zedoariae Rhizoma; rimpang temu putih.

Komposisi :
Rimpang mengandung zat wama kuning kurkumin (diarilheptanoid). Kornponen minyak atsiri dari rimpang Cucrcuma zedoaria terdiri dari: turunan Guaian (Kurkumol, Kurkumenol, Isokurkumenol, Prokurkumenol, Kurkurnadiol), turunan Germakran (Kurdion, Dehidrokurdion); Seskuiterpen furanoid dengan kerangka eudesman (Kurkolon). Kerangka Germakran (Furanodienon, Isofuranodienon, Zederon, Furanodien, Furanogermenon); kerangka Eleman (Kurserenon identik dengan edoaron, Epikurserenon, Isofurano germakren); Asam-4-metoksi sinamat (bersifat fungiStatik). Dari hasil penelitian lain ditemukan kurkumanolid A, kurleumanolid B, dan kurkumenon.’0).

Penyakit Yang Dapat Diobati :
EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Minyak atsiri Curcuma zedoaria dapat menghambat pembentukan radang pada tikus putih galur Wistar, pada dosis 800 mg/kg BB. Infusa temu putih berefek hepatoprotektif pada tikus terisolasi. Infusa temu putih sejumlah 0,0 1 mg/ml, 05 1 mg/ml dan 1 mg/ml dapat menekan rembesan enzim GPT ke media suspensi hepatosit tikus terisolasi yang disebabkan oleh hidrazin 1 MM. Seduhan serbuk rimpang dengan kisaran dosis 15,75- 126 mg/kg BB dapat meningkatkan regenerasi sel hati tikus yang terangsang galaktosamina. Perasan rimpang pada dosis 7,87, 1,97; 0,49 mg/kgBB berefek hepatoprotektif dan mempercepat regenerasi sel hepar tikus terangsang karbontetraklorida WC14). Potensi hepatoregeneratif perasan rimpang pada tikus terangsang CCl4 terbesar pada dosis 1,97 mg/kgBB . TOKSISITAS Potensi ketoksikan akut salah satu sediaan serbuk runpang yang beredar di pasaran (LD50 semu) lebih besar dari 2375 mg/kgBB.

KEGUNAAN DI MASYARAKAT

Sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain pada saluran pencernaan serta sebagai obat pembersih dan penguat (tonik) sesudah nifas.

(Sumber : www.iptek.net.id)
Read more...

Jumat, 08 Juni 2012

Manfaat dan Kandungan Temu Mangga

0 komentar
Pernahkah mendengar tanaman temu mangga? Tanaman ini secara visual kenampakannya mirip dengan tanaman temu lawak, bila diiris secara melintang terlihat warna kuning, dan mengeluarkan aroma seperti mangga. Tanaman ini termasuk temu-temuan yang memiliki senyawa-senyawa aktif yaitu berupa kurkumin. Bagian rimpang temu mangga banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan.

Menurut James A. Duke dalam buku Phytochemical Constituents of Grass Herbs and Other Economic Plants, rimpang serupa temu mangga itu juga mengandung tanin dan flavonoid. Kandungan sesquiterpen berkhasiat sebagai antiradang. Kandungan tanin dan flavonoid diduga berkhasiat antioksidan.

Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Reports, temu mangga mengandung RIP (ribosome inacting protein). RIP berkhasiat menonaktifkan pertumbuhan sel kanker, meluruhkan sel kanker tanpa merusak jaringan di sekitarnya, dan memblokir pertumbuhannya. Zat antioksidan berfungsi mencegah kerusakan gen, sementara zat antikurkumin berkhasiat antiradang.

Rimpang ini juga banyak digunakan sebagai obat sakit perut, peluruh air seni, antidiare, antimual, antipiretik, dan pembersih bagi wanita usai melahirkan. Bagi yang mengalami halitosis (bau mulut), dapat diatasi dengan mengunyah rimpang. Orang Jerman meyakini bahwa sifat pahitnya mampu merangsang empedu dan membersihkan lemak yang terdapat pada hati.

Rimpang yang dilarutkan dalam alkohol berkhasiat mencegah kambuhnya suatu penyakit seperti malaria. Dapat juga digunakan untuk mengobati memar, borok atau bisul, dan penyakit kulit lain. Menurut buku Tumbuhan Obat, abu yang berasal dari rimpang segar dan masih hangat bersifat antiseptik, digunakan sebagai penutup luka.

Sumber : http://medicalera.com/
Read more...

Selasa, 05 Juni 2012

Khasiat Temu Giring

0 komentar
Temu giring yang kadang-kadang dianggap sepele ini, sesungguhnya menyimpan banyak kegunaan dan khasiat. Sangat ideal jika temu giring dijadikan pelengkap dalam taman apotek hidup kita.

Berikut manfaat dan khasiat yang bisa dipetik dari temu giring.

1. Cacingan pada Anak
Sediakan 20 gram rimpang temu giring untuk usia 3-8 th atau 40 gram untuk usia 9-12 th. Rebus rimpang tersebut dalam segelas air, tambah dengan sedikit garam. Setelah air mendidih dan tersisa setengahnya, angkat, saring, lalu minumkan pada anak 2 jam sebelum sarapan pagi. Lakukan hal ini selama 5-7 hari.

2. Disentri
Ambil satu jari rimpang temu giring, tambahkan 5 gram daun (muda) delima putih, 3 biji adas manis, 1 jari pulosari, dan 1 siung bawang merah. Tumbuk semua bahan hingga halus, tambahkan secangkir air panas, peras, dan saring. Minum air perasannya, dan lanjutkan dengan berkumur air teh hangat.

3. Luka
Jika kulit anda terkelupas dan luka, secepatnya ambil 1 jari rimpang temu giring lalu parut. Campur parutan rimpang tersebut dengan sedikit santan dan tawas. Selanjutnya, bentuklah menjadi seperti tapal, lalu lekatkan pada kulit yang luka.

4. Bau Badan
Ambil ½ jari rimpang temu giring, cuci bersih, kemudian seduh dengan 100 ml air panas. Diamkan 5 menit, lalu saring. Minum airnya sehari sekali dan lakukan secara rutin selama seminggu.

5. Campak
Sediakan 2 gram temu giring, 3 gram herba benalu kelor, 4 gram daun cangkring, dan air secukupnya. Cuci semua bahan tersebut, lalu masukan ke dalam 110 ml air. Didihkan selama 15 menit, lalu saring dan peras sampai mendapat 100 ml. minum 2 kali sehari, pagi dan sore, masing-masing 100ml.

Sumber : http://www.tokomarwa.blogspot.com/
Read more...