Minggu, 05 Agustus 2012

Temu Putih – Herbal Alami Pemberantas Kanker

0 komentar
Tumbuhan atau tanaman temu putih sering disebut sebagai kunyit putih atau temu mangga dalam bahasa ilmiah disebut Curcuma Zedoaria. Tanaman temu putih ini dipercaya dapat membunuh sel-sel kanker. Temu putih ini termasuk dalam spesies tumbuhan familia Zingeberaceae (tumbuhan semak yang berumur tahunan).

Dalam sebuah buku Chinese Medicinal Herb of Taiwan, mengatakan temu putih dapat melancarkan peredaran darah, anti radang dan temu putih bersifat frimbikonitik (melumatkan bekuan darah). Namun herbal satu ini erat kaitannya dengan kanker yang lebih banyak diidap oleh wanita, seperti kanker rahim, kista rahim, nyeri haid, tumor rahim, pelega perut dan jamu atau herbal lainnya untuk ibu pasca melahirkan.

Temu putih memiliki nama daerah seperti koneng tegal (sunda), temu pepet (jawa) dan nama asing dari temu putih seperti white tumeric ( inggris ), kencur atau ambhalad (india), cedoria (spanyol) dan er-chu (china).

Klasifikasi dan morfologi temu putih :
- Divisio : Spermatophyta
- Subdivisio : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledonae
- Bangsa : Zingiberales
- Suku : Zingiberaceae
- Marga : Curcuma
- Jenis : Curcuma zedoaria (Berg.) Rosc. (Backer and Van den Brink, 1968).

Morfologi dan Kandungan temu putih :

Temu putih termasuk dalam tumbuhan tahunan, dengan tinggi mencapai 2 m, tumbuh tidak berkelompok, daun berbentuk lanset memanjang berwarna merah lembayung di sepanjang tulang tengahnya. Bunga keluar dari rimpang samping, menjulang ke atas membentuk bongkol bunga yang besar. Mahkota bunga berwarna putih dengan guratan pada tepi bergaris berwarna merah tipis atau kuning. Rimpang berwarna putih atau kuning muda dan rasanya cukup pahit.

Menurut Hong kim lee, temu putih ini berasal dari Himalaya India dan menyebar luas di negara-negara Asia seperti China, Vietnam dan Jepang. Di Indonesia, temu putih ini banyak tumbuh liar di Sumatera ( Gunung dempo), di hutan jati jawa timur, jawa barat dan jawa tengah. Temu putih tumbuh pada ketinggian sampai 1000 mdpl.

Senyawa alamiah dalam temu putih ini secara tradisional sebagai anti mikroba dan anti fungal, senyawa yang teridentifikasi adalah cyclopropanosesquitertene, curcumenone dan 2 spirolactones, curcumanolide A dan curcumanolide B. Pada shoots muda dari C. zedoaria mengandung (+)-germacrone-4,5-epoxide, sebuah intermediet kunci pada biogenesis a germacrone-type sesquiterpenoids. Di negara Brazil, digunakan sebagai obat penurun panas. Aktivitas ini dikarenakan adanya senyawa yang bertanggung jawab yaitu curcumenol (Navvaro et al., 2002). Kandungan kimia rimpang Curcuma zedoaria Rosc terdiri dari : kurkuminoid (diarilheptanoid), minyak atsiri, polisakarida serta golongan lain. Diarilheptanoid yang telah diketahui meliputi : kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, dan 1,7 bis (4-hidroksifenil)-1,4,6-heptatrien-3-on (Windono dkk, 2002).

Minyak atsiri berupa cairan kental kuning emas mengandung : monoterpen dan sesquiterpen. Monoterpen terdiri dari : monoterpen hidrokarbon (alfa pinen, D-kamfen), monoterpen alkohol (D-borneol), monoterpen keton (D-kamfer), monoterpen oksida (sineol). Seskuiterpen pada Curcuma zedoaria terdiri dari berbagai golongan dan berdasarkan penggolongan yang dilakukan terdiri dari : golongan bisabolen, elema, germakran, eudesman, guaian dan golongan spironolakton. Kandungan lain meliputi : etil-p-metoksisinamat, 3,7-dimetillindan-5-asam karboksilat

Manfaat dan Keunggulan temu putih dipercaya sebagai obat untuk mencegah, mengatasi dan mengobati kanker serta tumor tidak diragukan lagi karena senyawa kimia alamiah yang dimilikinya.

Berikut adalah beberapa manfaat dari temu putih :

Temu putih atau yang biasa disebut dengan curcuma mangga mengandung “protein toksis” yaitu sejenis Ribosome in Activating Protein ( RIP ) yang berfungsi sebagai protein yang mampu menonaktifkan Ribosom, sehingga sintesa protein di dalam sel terganggu. Protein inilah yang akan melakukan penetrasi ke dalam sel kanker sehingga sel kanker tidak dapat berkembang biak, karena sel kanker memiliki batas umur, maka lama-kelamaan akan habis dengan sendirinya.

Dari uraian tersebut terlihat tiga manfaat Temu Putih dalam memberantas kanker, yaitu :
- RIP bertugas memblokade pengembangbiakan sel kanker, sehingga lama-lama akan habis
- Antioksidan pada temu putih dapat mencegah kerusakan gen. Dimana kerusakan gen adalah salah satu penyebab utama terjadinya kanker.
- Zat anti inflamsi pada temu putih berfungsi untuk menghilangkan peradangan, karena kanker selalu disertai peradangan.
- Temu putih merupakan herbal alami, sehingga tidak meninmbulkan efek samping meskipun digunakan dalam jangka panjang akan tetap aman bagi manusia.
- Temu putih juga dapat dimanfaatkan sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, gangguan saluran pencernaan dan obat herbal alami sebagai pembersih dan penguat ( tonik ) sesudah masa nifas pasca melahirkan.
- Temu putih dapat mengatasi nyeri haid (dismenore)
- Temu putih dapat membantu mengatasi menstruasi tidak teratur (anemore)
- Temu putih dapat membersihkan darah, akibat perdarahan atau luka berat
- Temu putih membantu mengatasi gangguan pencernaan (dispepsi)
- Temu putih mengatasi rasa mual dan perut kembung
- Temu putih mengatasi gangguan pembesaran hati (hepatomegali) akibat pembengkakan atau infeksi pada liver
- Temu putih dapat mengatasi gangguan limpa (Splemonegali)
- Temu putih dapat mengatasi berbagai jenis kanker ( kanker yang berkaitan erat pada wanita ) misalnya kanker rahim, tumor rahim, kista, miom dsb
- Temu putih dapat meningkatkan efektivitas dan kerja dari tiap jaringan tubuh bagi seseorang yang sedang melakukan kemoterapi.

Sumber : http://temuputih.com/

0 komentar:

Posting Komentar