Dokter spesialis penyakit dalam Universitas Indonesia, Zubairri Djoerban, mengatakan pengobatan HIV kini sudah sama seperti mengobati darah tinggi dan diabetes. "Dengan minum obat yang teratur penularan HIV bisa dicegah," kata dia saat menjadi pembicara dalam peringatan hari AIDS sedunia di Jakarta, Kamis (1/12). Ia mengatakan obat anti retroviral (ARV) dapat mencegah penularan HIV. ARV juga bisa menurunkan penyebaran virus hingga 92 persen.
Pernah suatu ketika dokter, perawat, dan pasien HIV melakukan pendakian gunung. Pasien yang rutin minum ARV justru memiliki daya tahan tubuh yang kuat hingga bisa membantu pendaki nonpasien.
ARV disediakan gratis di 273 rumah sakit di Indonesia. Mengkonsumsi ARV secara rutin bisa memulihkan pasien HIV hingga tampak seperti nonpenderita. Yang lebih penting, menurut Evy Yunihastuti, dokter spesialis penyakit dalam RSCM, adalah kesadaran untuk memeriksakan atau uji HIV sedini mungkin.
HIV merupakan virus yang menyerang sustem kekebalan tubuh. Dari luar tampek sehat, namun sebenarnya seorang tidak pernah tahu apakah ia mengidap HIV. Jika sudah ada kesadaran untuk uji HIV sudah ada, maka untuk mengobatinya akan lebih mudah.
Pernah suatu ketika dokter, perawat, dan pasien HIV melakukan pendakian gunung. Pasien yang rutin minum ARV justru memiliki daya tahan tubuh yang kuat hingga bisa membantu pendaki nonpasien.
ARV disediakan gratis di 273 rumah sakit di Indonesia. Mengkonsumsi ARV secara rutin bisa memulihkan pasien HIV hingga tampak seperti nonpenderita. Yang lebih penting, menurut Evy Yunihastuti, dokter spesialis penyakit dalam RSCM, adalah kesadaran untuk memeriksakan atau uji HIV sedini mungkin.
HIV merupakan virus yang menyerang sustem kekebalan tubuh. Dari luar tampek sehat, namun sebenarnya seorang tidak pernah tahu apakah ia mengidap HIV. Jika sudah ada kesadaran untuk uji HIV sudah ada, maka untuk mengobatinya akan lebih mudah.
0 komentar:
Posting Komentar